Good Agricultural Practices berperan penting dalam keberhasilan budidaya minyak atsiri
Good Agricultural Practices (GAP) dalam dunia budidaya minyak atsiri sangat berperan penting dalam keberhasilan suatu program budidaya maupun produksi pertanian dan perkebunan, khususnya budidaya dan produksi minyak atsiri. Hal ini dikarenakan, tanaman atsiri juga sama seperti tanaman perkebunan lain pada umumnya. Meskipun ada jenis tanaman atsiri yang tanpa harus melalui proses GA juga mampu untuk tumbuh dan menghasilkan minyak atsiri serperti contohnya tanaman serai wangi.
Namun meski dikenal memiliki karakter yang kuat dan tangguh terhadap perubahan alam, dalam kenyataannya budidaya serai wangi perlu menerapkan prinsip Good Agricultural Practices (GAP) agar supaya hasil lebih optimal dan dapat meningkatkan profit bagi petani maupun pengusaha minyak atsiri serai wangi.
Good Agricultural Practices untuk petani serai wangi di sumba tengah
Beberapa waktu yang lalu PT. Pemalang Agro Wangi bekerjasama dengan Palladium – MENTARI berkesempatan untuk memaparkan pentingnya Good Agricultural Practices pada budidaya serai wangi daerah Kabupaten Sumba Tengah yang diikuti oleh kelompok tani dari Desa Mataredi. Pada kesempatan acara yang digelar secara daring tersebut, para peserta begitu antusias dengan tanaman serai wangi yang hendak mereka budidayakan. Karena selama ini mereka mengecal hanya jenis tanaman serai dapur yang biasa digunakan untuk memasak maupun konsumsi lainnya.
PT. Pemalang Agro Wangi yang merupakan produsen essential oil di Indonesia sejak tahun 2004 telah banyak membina petani minyak atsiri di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai jenis pertanian, seperti serai wangi, nilam, dan cengkeh. Untuk desa mataredi nantinya akan dikembangan pertanian serai wangi dan juga akan dikembangkan produk turunan dari minyak serai wangi. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat Desa Mataredi kedepannya.
Marketing manager PT. Pemalang Agro Wangi, Anggun Setianingrum menjelaskan bahwa relasi yang sudah terbentuk antara perusahaan dengan kelompok tani dan elemen desa Mataredi diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat. Apalagi minyak atsiri merupakan komoditas yang masih menjanjikan dimasa yang akan datang. “Besar harapan kami agar masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan emas ini (kerjasama dengan perusahaan) dengan sebaik – baiknya. Apalagi masih sangat jarang petani yang menerapkan GAP dalam produksi serai wangi. Kami berharap ini bisa dicontoh petani – petani daerah lain.” ungkapnya.
Ada sertifikasi dan Pelatihan Minyak Atsiri 2022
Dalam rangka mendukung upaya penerapan Good Agricultural Practices Serai Wangi, PT Pemalang Agro Wangi juga mengadakan Pelatihan & Sertifikasi Budidaya dan Produksi Minyak Atsiri bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia. Pelatihan yang rencananya akan digelar selama 2 hari tersebut juga akan menjadi ajang sertifikasi bagi peserta yang berminat mengikuti sertifikasi.
Diharapkan, dengan adanya sertifikasi ini, kedepannya Indonesia akan semakin banyak memiliki dan menghasilkan petani – petani atsiri bersertifikat yang efeknya akan mampu menghasilkan produk – produk minyak atsiri berkualitas sesuai stanndar ekspor.
